Your question has been sent.
Expect an answer!
Jl. Mangga No.21, Tambaksari, Kec. Tambaksari, Kota SBY, Jawa Timur 60136, Indonesia, Mojokerto
Museum WR Soepratman - Museum in Mojokerto, Indonesia
Tempat tinggal terakhir WR. Supratman, terawat dengan baik dan masih dijaga keaslian bangunannya
Museumnya kecil, serasa berada dirumahnya WR Soepratman. DI museum ini terpampang sejarah/biografi beliau. Museumnya bersih, full ac. masuknya juga gratis tinggal reservasi via website sebelum berangkat karena jumlah pengunjungnya dibatasi karena sempitt
objek bersejarah yang tak terpisahkan dari sejarah kemerdekaan Indonesia, yang terpelihara dengan baik dan tersedia petunjuk2 di dalamnya yang memadai serta pemandunya juga ramah2
Salah satu museum di surabaya yang terletak dekat dengan gelora 10 november surabaya.Tempatnya sangat bersih, warga sekitar sangat ramah dan membantu sekali menunjukkan sampai ke lokasi. Awalnya pesan tiket via online free tapi ternyata sampai museum karena sepi jadi tidak perlu menunjukkan tiket online nya
Walau tempat nya kecil. Tapi aura sejarah nya kental banget
di rumah yang sangat sederhana inilah beliau wafat, dan dari beliau pula tercipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang hingga saat ini terus berkumandang
Museum yang dulunya tempat tinggal sampai wafatnya pencipta lagu Indonesia Raya. Lokasinya agak terpencil jadi harus tanya warga sekitar untuk kesana. Untuk mobil tidak bisa masuk jadi harus parkir diluar. Dan jumlah pengunjung dibatasi karena museumnya memang tidak terlalu besar.
Museumnya kecil, seukuran rumah dua ruang dan satu ruang tamu. Tempat ini dulunya rumah bapak W.R Soepratman sebelum meninggal. Di dalamnya bersih dan adem, ada AC.Akses masuknya mungkin akan sulit untuk mobil, karena lokasi rumahnya berada di tengah-tengah rumah penduduk dengan jalan kecil yang mungkin hanya bisa dilalui motor dua arah.Tidak dipungut biaya, sebelumnya memesan tiket terlebih dahulu di situs tiket wisata Surabaya. Ketika datang hanya menulis nama dan asal di buku tamu.Museum ini memaparkan kehidupan tokoh WR Supratman secara lengkap dari awal hingga akhir hayat beliau, disana juga dipajang pakaian dan alat musik biola.
pemandunya paham betul dengan museum dan tokohnya. good. sedikit saran bila diurutkan dari masa kecil hingga meninggalnya W.R Supratman sehingga membaca nya tidak lompat2 juga bisa diberikan juga mengenai penjelasan organisasi yang ikuti secara lengkap.
Informative. Explained life and legacy of Indonesian heros, WR Supratman
Suasananya nyaman, d dalam museum pun adem. Memberikan informasi yg jelas dan menarik dari yg sajikan d museum. Jangan lupa registrasi via online ya, saya kemarin kurang informasi jadi modal datang seorang diri hehe untung penjaga museumnya baik, ramah jadi memperbolehkan masuk hanya gantian dan memberikan informasi mengenai museum. Terus d jaga ya museumnya otentik suka rumahnya 👍
Museum ini sangat unik karena berlokasi di area kampung di Surabaya. Normalnya sebuah kampung, akses jalannya tidak terlalu lebar, padat rumah penduduk, namun jangan salah, suasananya bersih dan rapi.Museum mini ini sebenarnya adalah rumah tempat wafatnya pahlawan nasional WR. Soepratman. Sedikit pelajaran sejarah, rumah ini adalah milik kakak beliau (berdasarkan info dari pemandu museumnya).Tidak banyak yang bisa dieksplor di museum ini, secara rumah mungil ini hanya terdiri dari 2 kamar dan 1 ruang tamu. Menariknya, bagian belakang rumah ini cukup lega, karena ada area outdoor yang mungkin biasa dipakai oleh sang pencipta lagu kebangsaan ini untuk bersantai sambil menikmati kopi di sore hari. Namun, kita tetap bisa mengeksplor cerita tentang sang pahlawan beserta sejarah rumah ini dengan pemandu museum yang super ramah.Luangkan waktu untuk bisa wisata sejarah ke museum ini. Kalo bawa mobil, bisa tetap parkir di dalam. Cukup bayar tarif parkir normal 5000 rupiah saja. Selamat berwisata!
Sukak banget sama museum ini! Walaupun terbilang kecil tapi bener2 penuh informasi dan bisa belajar banyak karena semuanya bener2 terjaga dengan sangat baik. Nyaman banget dimuseum ini karena ad kipas+AC nya + disediakan toilet yg juga estetik haha.Oh ya, sebelum jgn lupa reservasi dulu di tiketwisata.surabaya.go.id untuk liat jadwal buka museum
Bener2 bagus, sangat mendetail kisahnya. Akan tetapi ingat, ini rumah beliau, jadi jalannya akan mengejutkanmu
Sebuah rumah mungil di salah kampung kecil di kota Surabaya. Justru dari yg terkecil itulah lahirlah pahlawan nasional kita. Sang pencipta lagu Indonesia Raya yg menjadi lagu nasional bangsa kita.
Nice
Indonesia Raya
Museum ini tertata rapi, sdh di renovasi th.2018Walau museumnya mungil..tapi bersih, rapi dan ada cctv ...dilengkapi dengan barcodeAkses k lokasi juga signednya bagus
Awesome!
Remembering of the creator of Indonesian national anthemThat was placed of last place of the wr soepratman
Museum dalam bentuk rumah tinggal, tempatnya kecil namun asri dan bersih. Beberapa koleksi musium dalam bentuk replika tapi tetap bermanfaat untuk menambah wawasan. Masuk bebas tanpa dipungut biaya hanya mengisi buku tamu dan ada penjaganya. Buka setiap hari selasa sampai minggu. Tersedia toilet yang sangat bersih di rumah bagian belakang. Ada kekurangannya satu, tombol untuk mendengarkan menoribilianya sdh dipencet beberapa kali tidak keluar suaranya.Posisi rumah di dalam gang jadi buat yang bawa mobil harus parkir diluar gang.Buat yang hobi ke museum or travelling wajib mengunjungi tempat ini.
good places to study about wr soepratman
Good history
Disana tempatnya gk kyk museum2 lainnya, tempatnya kecil seperti rumah2 orng jaman dlu pada umumnya jadi kayaknya gabisa muat buat banyak orang, tetapi rumahnya nyaman, ber-ac , dan disediakan wifi juga.Disana juga kalian akan disambut oleh tourguidenya , nanti disuruh menulis identitas di buku kedatangan. Kalian aku rekomendasiin buat kesini, kalian juga bisa tanya apa aja ke tourguide nya ttg hal2 yg belum kamu ketahui atau blm paham sama sejarahnya WR. Supratman ini gausah malu2 soalnya pelayanannya ramah bangetBuat yang mau dokumentasi juga boleh tpi harus izin dlu sma yg menjaga tempatnya yaa tourguidenya itu sendiri
Good place to learn history about WR Soepratman
ok
Sukaaaaa bangeetttt, biar foto yg bicara (tapi foto gw kurang kece sih, googling aja). suka sama ambiencenya, kampungnya bersiiiihhh, cantiik, rumahnya pak WR. Supratman bersiih, imut, ada ACnya juga, cantik pkoknya. lokasi dekat taman, bisa nongkrong bengong di taman, atau nonton bola di stadion tambaksari. nyebrang dikit ada bubur ayam, bakso, san kuliner lainnya yg endess
Tempatnya di dalam permukiman warga, tempatnya sejuk enak, mas mas yang njaga bersedia menjelaskan dengan jelas dan baik dengan ramah masnya jelasin semua sejarah dari alm bpk wr supratman dari kecil hinggal wafat. Banyak pengunjung juga yang sedang melakukan tugas ke musium ini. Smoga tidak tergusur oleh jaman. JAS MERAH!
"...Saya Yakin, Indonesia Merdeka"Kalimat ini diucapkan sebelum beliau meninggal. beliau meninggal pada tahun 17-08-1938Tepat saja, 7 Tahun kemudian , Indonesia Merdeka. Tepat di tanggal yang samaNamanya juga rumah, jadi ya tidak terlalu besar, tapi nyaman banget disini. di samping itu. disini juga WR Soepratman hidup sendiri hingga akhir hidupnya.Lebih tepat di sebut Rumah Wafat, timbang Museum.
Rumah ini baru dipugar dan dijadikan tahun 2018 setelah sebelumnya terbengkalai tanpa pemilik. Lokasinya ditengah-tengah kampung kecil lucuk di daerah taman Mundu. Banyak penunjuk arah ke sana. Motor bisa masuk sampai dalem, tapi mobil harus parkir di area Taman Mundu kayanya.Rumahnya kecil, lucuk, dingin (PENTING!). Ada penjaganya yang cukup informatif yang akan dengan senang hati bercerita sejarah rumah itu.Di bagian belakang ada teras kecil yang nyaman banget buat duduk-duduk cupu sambil denger lagu Indonesia Raya dan surat terakhir W.R Soepratman
nice palace
Nice n epic
Bisa belajar sejarah dan kisah hidup sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia di museum ini. Tempatnya bersih, nyaman, dan sejuk karena sudah ber-AC. Kalau ke sini wajib ajak adik-adik, atau anak. Karena bakal banyak belajar tentang sejarah di sini.Fery Arifian | Travel Blogger
Hiduplah Indonesia Raya!Sungguh menarik berkunjung di museum ini, karena disinilah WR Supratman menjalani hari hari terakhirnya. Tempat ini sangat instagramable dan penjelasan dari guide sangat mudah untuk dimengerti
Nice
A decent museum.
Museum ini hanya punya 3 ruangan yang terbagi menjadi 2 kamar dan 1 ruang tengah. Sederhana, tapi mengambarkan kisah perjuangan Wage Rudolf Soepratman yang tergolong singkat. Museum ini adalah bekas rumah kakak dari WR Soepratman dan disinilah alm menghembuskan nafas terakhir di umur yang cukup muda yaitu 34 tahun. Alm pun juga belum menikah hingga akhir hayat nya.Museum ini berada di perkampungan dengan lingkungan mayoritas Kristen. Meski harus memasuki wilayah perkampungan, pemerintah Surabaya sebagai pengelola telah menyediakan petunjuk yang sangat jelas menuju museum ini.Bagi yang hendak menuju museum menggunakan motor, dapat parkir di depan museum. Bila menggunakan mobil atau kendaraan besar lainnya, sebaik nya parkir di Lahan Parkiran Taman Mundu yang lebih luas.Di museum ini, teman-teman akan dipandu oleh Guide Profesional bernama mas Arif yang akan menceritakan kisah hidup WR Soepratman dengan detail dari lahir hingga menghembuskan nafas terakhir. Terimakasih mas Arif untuk Guidence nya ^^Setelah itu, teman-teman dapat berkeliling, untuk melihat lebih sesama dan jangan lupa untuk berfoto. Greet Job untuk Museum WR Soepratman. Thanks Surabaya, The City of Heroes
Historical Place For Indonesian Anthem
Sebenernya Museum WR Soepratman ini adalah rumah singgah terakhir beliau sebelum wafat. Tetapi dipugar menjadi cagar budaya. Berbagai peninggalan beliau yang hampir semuanya imitasi (karena yang asli ada di Jakartaada di sini. Lumayan bisa menambah sarana edukasi.Masuk gratis, hanya mengisi buku kunjungan. Tempatnya terawat dan bersih. Semoga tempt-tempat seperti ini diperbanyak.
Saat saya ke sana, hari sabtu jam 2 sore museumnya tutup. Info dari warga di sekitar sana, yang jaga (yang membawa kuncisudah pulang. Jadi lebih baik jika mau berkunjung di pagi hari saat museum baru buka.*saya baru ke sana lagi 29 Juli 2018 kemarin, dan museumnya buka. Menurut petugasnya hari selasa-minggu museum buka terus dari jam 9 pagi sampai 5 sore. Walaupun museum kecil dan sebagian besar foto dan barang merupakan replika, tetapi cukup informatif. Sayangnya barcode yang disediakan untuk informasi dalan museum saat di-scan filenya tidak bisa didownload. Petugasnya ramah dan helpful.
Nice
Good museum for education kid
Museum wr.sopratman surabaya,Merupakan rumah wafatnya Wage Rudolf Soepratman pahlawan nasional pencipta lagu indonesia Raya, yg kini telah menjadi museum sekaligus cagar budaya di surabaya,. Sebagai cagar budaya tentunya tempat tersebut sangat terawar, bersih dan rapi dintambah dengan petugas yg sigap dan ramah, nuansanya masih sangat asri dengan benda" penggigalan wage yg masih terjaga meski ada beberapa yg replika daribyg asli, dengan kondisi itu tempat ini merekam sejarah yg kuat atas kontribusi Wage terhadap kemerdekaan,Sayangnya akses menuju tempat tersebut yg cukup sulit karena berada di lingkungan padat penduduk dengan jalan yg sempit serta sarana parkir pengunjung yg kurang memadai, namun museum WR soepratman memiliki peluang besar menjadi wdah pembangunan nasionalisme tentu dengan daya tarik musik sebagai ciri khasnya,Tinggal bagaimana pengmbangan kedepanya sehingga dapat memberikan eduksi pada mansyarakat di tambah dengan manfaat ekonomi yg akan di dapat warga sekitar, tantanganya bagaimana untuk memberdayakan masyarakat sekita dengan adanya museum tersebut tentunya dengan komunikasi yg baik,
Museum Wr.Supratman. Terletak di daerah Tambak Sari Surabaya. Lokasi nya dapat kita ikuti dari google maps jika kita tidak tau arah menuju tempat ini. Bangunin yang mungil namun memiliki nilai sejarah tinggi. Disinilah rumah wafat pahlawan nasional kita sang pencipta lagu Indonesia Raya W.R Soepratman. Tempat ini sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah, terawat dan kemudian dijadikan museum. Siapa saja dapat mengunjungi tempat ini untuk menelusuri jejak pahlawan W.R Soepratman. Tutup pukul 17.00. Datanglah dan selamat kembali terbawa pada masa itu.
Berlokasi dekat taman mundu dan stadion gelora sepuluh nopember, bangunan ini hampir tak dikenal karena letak dan akses menuju ke sana yang agak rumit. Ditambah lagi tidak ada petunjuk yang jelas di kedua lokasi utama yang saya sebutkan tadi. Padahal bangunan ini merupakan suatu simbol sejarah yang bisa menjadi bahan belajar riwayat hidup tokoh, Wage Soepratman. Karena di sana dijelaskan perjalanan hidup beliau dan biola yang legendaris itu. Bangunan ini bisa dikenali karena adanya tiang bendera dan patung dari W.R. Soepratman.Bangunan museum tergolong sempit karena hanya ada 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 toilet dan 1 gudang di bagian belakang museum. Pengelolaan bangunan dikelola dengan sangat baik, terbukti dari terawatnya bangunan mulai dari segi kebersihan dan kerapihan barang-barang di sana. Dan ada petugas penjaga bangunan yang setiap hari sampai pukul 17.00 WIB selalu berjaga di sana untuk merawat dan menjaga bangunan tersebut kecuali hari Senin libur. Kondisi bangunan masih asli tapi kurasa ada sedikit perubahan yaitu bagian toiletnya yang terkesan mewah, selebihnya ada sedikit penambahan furnitur tempat duduk untuk pengunjung. Kekurangan yang lain yaitu kurangnya lahan parkir dan rak sepatu karena memang wajib melepas alas kaki saat mau masuk rumah tersebut.Tapi overall sangat bagus dan menarik dan tentunya bisa dikembangkan lagi untuk salah satu objek wisata sejarah di Kota Pahlawan ini.
Cagar budaya yang patut dijaga dan dilestarikan, terdapat patung wr. Supratman sambil memegang biola kesayangannya. Meski rumahnya kecil, namun kenangan yang ada tak bisa hilang begitu saja.Wage Rudolf Soepratman dilahirkan di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Purworejo dan wafat di Jalan Mangga 21 Surabaya. Rumah wafat pencipta lagu Indonesia raya itu kini telah menjadi museum sekaligus menjadi bangunan cagar budaya di Surabaya.Rumah kecil dengan luas 5x10 meter itu memiliki dua kamar. Kamar di sebelah kanan merupakan kamar keluarga Roekiyem dan kamar di sebelah kiri adalah kamar WR Soepratman. Pada kamar WR Soepratman terdapat kasur miliknya yang dibawa langsung dari Purworejo.Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.
THIS place actually was the house where Wage Rudolf Supratman passed away. A tiny little but beautiful house with a statue of him at front.The ambiance are perfectly maintained. The neighborhood also kept clean.One thing that needs to be considered of. Copies of his original records should be available to be played.
Very inspiring and well maintenanced
welcome at museum
Go Meseum!!!
Jl. Mangga No.21, Tambaksari, Kec. Tambaksari, Kota SBY, Jawa Timur 60136, Indonesia, Mojokerto
Your question has been sent.
Expect an answer!
Thank!
Your review has been submitted.
Thank you for being with us!
We will call you back!